Ilmu
Fisika adalah ilmu sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan
waktu yang sangat beragam. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika adalah
sifat yang ada dalam semua hal yang sifatnya ilmiah, terbukti dan dapat
diterima akal pikiran manusia. Ilmu fisika dapat diaplikasikan dalam berbagai
bidang, salah satunya adalah bidang teknik sipil. Begitu banyak relevansi atau
analogi antara fisika dengan teknik sipil, sehingga fisika adalah salah satu
mata kuliah terpenting bagi mahasiswa.
Dalam pokok permasalahannya yaitu mengenai
relevansi fisika dengan bidang teknik sipil untuk menyelesaikan permasalahan
dalam bidang kehidupan yakni Jembatan. Dalam proses pembuatan suatu jembatan
yakni membutuhkan teori-teori yang dibutuhkan oleh seorang teknik sipil.
Adapun
teori dalm ilmu fisika yang digunakan sebgai penunjang oleh seorang teknik
sipil dalam membangun suatu jembatan :
- APLIKASI PRINSIP MASSA JENIS PADA JEMBATAN
Prinsip fisika Massa jenis sering digunakan
dalam perencanaan dan pembangunan sebuah struktur jembatan. Massa jenis
digunakan untuk mengetahui massa dari komponen struktur yang telah diukur
dimensi volumenya. Teori fisika ini sangat membantu, karena bagian struktur
yang volumenya sangat besar akan mustahil untuk mengukur massanya dengan neraca
atau timbangan. Dengan Prinsip fisika Massa jenis, seorang perencana cukup
menghitung volume dari komponen struktur.
Contohnya
menghitung massa lapisan aspal . Maka untuk mengetahui berapa besar massanya
cukup dengan menghitung volume dari lapisan aspal tersebut.
Dengan
mengetahui dimensi dari gelagar yang terbuat dari beton bertulang tersebut,
maka dapat dianalisis berapa beban massa dari gelagar beton
Volume = p
x l x t = 20 x 5 x 0,05 = 5 m3
Massa
gelagar = bj aspal x volume = (2,2 ton/m3) x (5 m3) = 11 ton
- APLIKASI PRINSIP GAYA BERAT PADA JEMBATAN
Prinsip fisika tentang Gaya Berat dapat
digunakan untuk menganalisa beban yang akan diterima oleh tumpuan pada
jembatan. Dalam analisis struktur, pembebanan adalah hal terpenting sehingga
harus dihitung dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
mengakibatkan runtuh atau ambruknya jembatan yang overload.
Pada prinsipnya gaya berat adalah gaya kebawah
yang disebabkan gravitasi. Prinsip gaya berat sangat besar pengaruhnya terhadap
struktur. Sebagian besar analisis pembebanan berasal dari gaya yang arahnya
vertikal kebawah. Contohnya berat dari gelagar beton, lapisan aspal, rangka
batang,manusia dan kendaraan.
Analisis
beban mati dan beban hidup pada struktur jembatan seperti gelagar beton atau
lapisan aspal permukaan jalan , kendaraan dan manusia.
Analisis beban mati :
Lapisan
aspal :
·
Massa aspal = 11 ton
·
Gaya berat = 11.000 x 9,8
= 107.800
Analisis Beban hidup :
· Massa kendaraan = 4 ton
· Gaya berat = 4.000 x 9,8
= 39.200 N
- APLIKASI PRINSIP HUKUM III NEWTON PADA JEMBATAN
Pada
prinsipnya setiap benda yang memiliki gaya berat akan ada gaya yang besarnya
sama dan berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya normal. Prinsip
fisika Hukum III newton tersebut juga berguna dalam pembangunan struktur
jembatan. Hukum aksi reaksi berlaku pada tumpuan atau perletakan dari jembatan.
Setiap gaya aksi yang diberikan oleh beban kepada tumpuan akan mendapat reaksi
yang besarnya sama dari tumpuan kepada beban tersebut. Sehingga sistem jembatan
tetap dalam keadaan statis (diam). Prinsip fisika aksi reaksi ini berguna untuk
menghitung reaksi perletakan sehingga dapat mengontrol lendutan nantinya.
Pada gambar diatas misalnya,
jembatan dibebani oleh gaya aksi yaitu beratnya sendiri (komponen) dan juga
beban hidup(truk) makamasing-masing ujung jembatan akan memberi reaksi yang
besarnya samanamun arahnya berlawanan
- APLIKASI PRINSIP MOMEN GAYA dan TITIK BERAT PADA JEMBATAN
Momen gaya adalah kemampuan gaya untuk melakukan rotasi.
Ketika suatu titik memiliki jarak yang tegak lurus dengan sebuah gaya , maka
pada titik tersebut akan terjadi momen gaya. Hal ini berlaku pada jembatan.
Mengingat bahwa perletakan sendi dan perletakan roll tidak mampu menahan momen
gaya, maka dapat diibaratkan tumpuan / perletakan adalah sebuah titik. Jadi ,
apabila ada gaya yang bekerja terhadap jembatan, tumpuan akan menerima gaya
momen.
Prinsip
fisika Momen Gaya dapat digunakan pada pembangunan struktur jembatan untuk dua
hal. Yaitu untuk menentukan reaksi perletakan / tumpuan ketika ada gaya yang
tidak simetris dan juga untuk menentukan momen lentur (gaya dalam) yang terjadi
pada jembatan.
prinsip
fisika Titik berat lah yang berlaku dalam kasus seperti ini. Beban merata dapat
dianggap sebagai balok homogen yang memiliki koordinat titik berat (x , y).
Karena gaya berat dari beban merata adalah kebawah (akibat gravitasi) maka
lengan momen dapat ditentukan dengan menentukan koordinat titik beratnya pada
sumbu x saja.
- APLIKASI PRINSIP KESETIMBANGAN BENDA TEGAR PADA JEMBATAN
Prinsip
kesetimbangan benda tegar menyatakan bahwa benda-benda dalam keadaan setimbang
ketika jumlah gaya-gaya yang bekerja padanya bernilai nol. Pada pembahasan
mengenai aksi reaksi, tiap gaya aksi yang diberikan beban kepada tumpuan akan
dibalas oleh tumpuan dengan gaya reaksi yang besarnya sama namun berlawanan
arah. sudah membuktikan bahwa prinsip kesetimbangan benda tegar teraplikasikan
pada jembatan.
Namun,
ada elemen struktur lain yang menggunakan prinsip kesetimbangan benda tegar.
Elemen struktur tersebut adalah rangka batang ( truss ). Rangka batang dibuat
berbentuk segitiga dengan berbagai macam pola, hal ini dimaksud agar tidak ada
gaya geser dari beban yang bekerja.
Prinsip
Kesetimbangan benda tegar diaplikasikan untuk menghitung tegangan dan tarikan
dari batang batang dari rangka batang jembatan tersebut. Dalam ilmu teknik
sipil , metode analisis gaya gaya batang ini disebut dengan metode titik buhul
(joint).
0 komentar:
Posting Komentar