Mengapa Mahasiswa Harus Berkarakter ?
"
Banyak orang mengatakan kepintaran yang menjadikan seseorang ilmuwan
besar. Mereka keliru, semua itu adalah
karena faktor karakter. " (Albert Einstein)
Sebelum mengetahui mengapa mahasiswa
harus berkarakter , kita perlu terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya yang
dimaksud dengan karakter ?
Karakter adalah adalah cara berpikir
dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan
bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah
individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap
akibat dari keputusan yang ia buat.
Menurut Timothy Wibowo, Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara
sadra hari demi hari dengan melalui suatu proses
yang tidak instan. Karakter bukanlah
sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari.
Jadi, mengapa mahasiswa harus
berkarakter dan karakter seperti apa yang harus dimiliki oleh mahasiswa ?
Pertama, mahasiswa adalah bagian dari
entitas akademik di sebuah perguruan tinggi sehingga kemudian disebut sebagai
akademisi dalam arti “member of an academy”. Perguruan tinggi adalah wadah yang harusnya
memberi bentuk bagi entitas yang bernaung didalamnya. Dengan demikian karakter pertama yang harus
dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang pembelajar yang haus akan ilmu
pengetahuan dan kebenaran, intelektual yang senantiasa berpikir kritis dalam
memecahkan masalah dan fenomena sosial maupun alam yang terjadi,serta sadar
akan tanggung jawab moralnya untuk mendayagunakan ilmu pengetahuan bagi
sebesar-besarnya kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Kedua, mahasiswa merupakan bagian dari
sistem pendidikan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karenanya kesadaran akan eksistensi formalnya
tersebut harusnya telah terinternalisasi sebagai karakter mahasiswa, sehingga
mahasiswa secara sadar menjadi bagian dari upaya sadar untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, menjunjung tinggi kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi/golongan, taat azas terhadap konstitusi dan
perundang-undangan yang berlaku, serta bertanggung jawab terhadap masa depan
bangsa dan negaranya.
Ketiga, mahasiswa merupakan anak bangsa
yang menjadi bagian dari masyarakat. Mahasiswa merupakan representasi dari
rakyat baik dalam konteks kekinian maupun masa depan. Dan mahasiswa adalah duta
para orang tua, yang diutus oleh orang tuanya untuk menjalankan misi pribadi
dan keluarga. Mahasiswa harus tetap
menjadi bagian dari masyarakat, mampu berempati terhadap segenap persoalan
masyarakat, serta menjadi bagian produktif untuk meretas jalan keluar terhadap
persoalan-persoalan tersebut.
Keempat, mahasiswa merupakan bagian dari
masyarakat dunia yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Kesadaran akan
kebhinekaan ini merupakan karakter dasar guna membangun sikap toleran, saling
menghormati, dan humanis guna dapat bekerjasama secara sinergis dalam
mewujudkan tatanan masyarakat dunia yang adil dan sejahtera.
Kelima, mahasiswa merupakan insan yang tak
boleh terpental jauh dari eksistensi transedentalnya sebagai mahluk Tuhan yang
membawa misi kenabian guna dapat menjadi khalifah di muka bumi yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan hidup serta kesejahteraan semua mahluk yang ada di
muka bumi. Karenanya, mahasiswa haruslah pribadi-pribadi yang taat dalam
menjalankan ibadah formalnya serta mampu mewujudkan hakikat ibadah yang
dijalaninya tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Karakter akan terbentuk sebagai
hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle
relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan
lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME
(spiritual). Ketiga hubungan itu harus berjalan berdampingan untuk menjadi mahasiswa
berkarakter. Sehingga diharapkan mahasiswa memiliki prinsip moral yang kuat,
dan cara berpikir yang kritis serta konstruktif.
0 komentar:
Posting Komentar